Perahu tradisional Baqgo mulai tampak di pinggiran pantai Lapeo, kec. Campalagian, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (24/03/2017), ini adalah kendaraan para PNS (Panesser) atau yang umum dikenal sebagai perahu pemburu ikan penja, ikan kecil yang jadi idaman pecinta kuliner di Sulawesi Barat.
Armada Panesser di tepian pantai Lapeo, kec. Campalagian, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Putra Ardiansyah) |
Baqgo adalah perahu tradisional Mandar dengan bodi "gemuk" yang digunakan untuk berburu penja di pesisir pantai Lapeo, Campalagian, dari tepian pesisir hingga ke mulut muara sungai-sungai kecil di antara Pappang dan Lapeo. Sesuai dengan lokasi ikan penja yang biasa ditemukan di tepi pantai atau muara-muara sungai. Muara sungai di kec. Tinambung, kab. Polewali Mandar juga adalah lokasi para pemburu ikan penja biasanya beraksi.
Armada perahu Baqgo di tepian pantai Lapeo, kec. Campalagian, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Putra Ardiansyah) |
Baqgo memiliki kelebihan sebagai kendaraan yang dapat masuk ke muara sungai dan lebih jauh kedalam bagian sungai, ia dapat berlabuh di bagian manapun di tepian sungai, karena ia tak butuh permukaan air yang dalam, karena itu ia digunakan oleh para Panesser untuk berburu ikan penja.
Bulang mate (matinya bulan) adalah waktu dimana ikan penja muncul dan diburu oleh para nelayan, saat bulan tak nampak maka biasanya ikan ini akan muncul, disaat itulah nelayan Mandar berburu ikan yang lezat ini.
Teks : Muhammad Putra Ardiansyah
Foto : Muhammad Putra Ardiansyah
Post a Comment